Sudan : Duka untuk Novelis Kenamaan dan Renungan pada ICC

Setelah lama absen, sejumlah pengguna blog yang menarik dari Sudan, kembali ke blogosfer untuk memaki, berbagi pikiran pada peristiwa yang baru terjadi dan menumpahkan uneg-uneg.

Setelah luapan frustasi mengenai ketidakhigienisan Bandara Internasional Khartoum, Sudanese Optimist berduka atas meninggalnya novelis Sudan kenamaan dan terhormat, Al-Tayeb Saleh.

Sudan kehilangan seorang warga tercinta, yang telah memberikan kontribusi sangat besar pada kesusastraan Sudan dan Arab. Karyanya yang paling berharga adalah novel “Season of Migration to the North” tahun 1996. Novel tersebut, pada satu ketika, pernah dilarang di Sudan karena mengandung pencitraan seksual, tapi di lain pihak dinyatakan sebagai “novel arabik terpenting abad 20″ oleh Syrian-based Arab Literary Academy[En] Akademi Sastra Arab-basis Suria di Damaskus.

Awal tahun ini, The General Union for Sudanese Writer[En] Serikat Umum untuk Penulis Sudan, meminta Al Tayeb Saleh sebagai nominasi yang didahulukan untuk menang dalam Literature Noble Prize 2009[En] Penghargaan Nobel Sastra 2009.

Ras Babi Babiker juga berduka atas meninggalnya Saleh, dengan mengingatkan kita pada novel hebat yang membuat namanya terkenal dalam dunia sastra Arab modern.

Season of Migration to the North[En]-Musim Migrasi ke Utara (bahasa Arab : الشمال Mawsim al-Hiǧra ilā ash-Shamāl) adalah sebuah novel klasik Sudan pasca-kolonial. Awalnya diterbitkan dalam bahasa Arab pada tahun 1966, dan sejak saat itu telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan Perancis.

Novel tersebut bercerita tentang seorang narator (tanpa nama), yang kembali ke desa asalnya di Sudan setelah mengenyam pendidikan selama tujuh tahun di Inggris.

Saat kedatangannya, ia secara kebetulan bertemu dengan seorang warga desa baru (“Mustafa Sa'eed”) yang tidak memujanya secara berlebih atas prestasinya seperti yang dilakukan warga kebanyakan, malah cenderung penyendiri. Warga desa itu mengkhianati masa lalunya pada satu sore ketika mereka sedang mabuk dan menceritakan secara terperinci dengan nada iba dengan menggunakan bahasa inggris yang lancar, membuat sang narator dengan tekunnya mencari tahu identitas orang asing itu. Ternyata Mustafa adalah seorang pelajar pandai yang juga menempuh pendidikan di barat namun memiliki rasa kebencian yang amat sangat serta hubungan kompleks dengan identitasnya dan kenalannya di barat. Cerita masa lalu Mustafa yang bermasalah di Eropa dan terutama perselingkuhannya dengan seorang wanita Inggris, yang membentuk inti novel.

Di lain pihak, sementara Drima berduka atas meninggalnya salah satu novelis besar di negaranya dengan sesama temannya yang juga pengguna blog, ia juga menulis di blognya analisa secara mendalam tentang konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi mengenai surat penangkapan ICC (International Criminal Court-Pengadilan Pidana Internasional) untuk presiden negaranya yang berbuat kekejaman terhadap kemanusiaan dan genosida.

ICC tidak bisa berbuat banyak dalam pelaksanaan surat penangkapan (jika memang dipermasalahkan) dan PBB yang seakan-akan mempunyai kekuasaan, tapi

… melihat bahwa sekarang Susan Rice sebagai Duta Besar PBB untuk Amerika, Hillary sebagai Sekretaris Negara (omong-omong ia punya blog sendiri), dan admnistrasi Blue Donkey[En] Keledai Biru yang bertanggungjawab atas segalanya, kebijakan Amerika terhadap Sudan perlahan-lahan akan sangat berbeda dengan yang sebelumnya seperti beberapa bulan lalu ketika Bush masih berkuasa.

Surat penangkapan yang dikeluarkan ICC dalam konteks baru ini akan menjadi lebih berbobot, maka potensi keluarnya surat penangkapan dengan konteks baru tersebut kemungkinan besar lebih berguna sebagai alat untuk mendorong Omar al-Bashir untuk bertindak mendukung kedamaian di Darfur dan pengimplementasian CPA.

Mimz, yang kembali ke blogosfer setelah lama absen, baru-baru ini juga menyebutkan surat penangkapan ICC dan petualangannya di Facebook.

“Dang![En] Gila!” bahkan tidak dapat menjelaskannya. Sudah hampir satu setengah tahun sejak saya di sini (menulis blog). Selama itu pula banyak kejadian. Berikut adalah sedikit cuplikan sorotan :

1. Saya menjadi anggota facebook.

2. Krisis ekonomi global tengah terjadi dan sedang berada di puncaknya.

3. Obama terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.

4. Pasukan tentara Israel menyerang Gaza membunuh dan melukai ratusan orang.

5. The International Criminal Court[En]-Pengadilan Pidana Internasional mengeluarkan surat penangkapan untuk Omer El-Bashir terhadap kejahatan perang.

6. Saya lulus.

7. Sami El-Haj telah dibebaskan dari Guantanamo Bay-Penjara Guantanamo. (Jelas banyak yang harus saya perbaiki).

8. Gillian Gibbons ditangkap atas “kasus hujatan boneka beruang” di Khartum.

9. Pemberontakkan terjadi di Khartum dan menyerang semua orang.

10. Saya keluar dari facebook.

Apa saya sudah menyebutkan bahwa saya akhirnya lulus?

Hipster, pengguna blog dari Sudan yang tinggal di Arab, sekarang kembali aktif menulis blog. Ia berbagi dengan kita sedikit pengalamannya tentang “Che Guevara” yang ia alami ketika tengah berkendara menuju tempat kerjanya.

Kesal karena gangguan mendadak, saya membelalak pada kendaraan yang amat besar, yang kemudian akhirnya membuat saya menatap dengan takjub dan kagum pada warna-warna dan kata-kata yang menghiasi ban serap. Gambar wajah Che Guavara yang terkenal dan simbol kekacauan terpampang di antara kata-kata berhuruf tebal “T.N.T” dan “Al Maafia”. Membuat saya menunduk pada buku sampultipis saya “The Young Che : Memories of Che Guevara”[En]”Che Muda : Memori tentang Che Guevara”, yang tergeletak di kursi penumpang, memicu saya untuk berpikir mendalam dan bertanya-tanya ada apa dengan gerakan revolusioner ini yang telah menjadi bahan lelucon.

Dengan pengetahuan saya yang sederhana, saya bertanya: Apa hubungannya “T.N.T” dan “Mafia” dengan Parjurit dari Amerika?

Dan jika kalian bertanya apakah menulis blog adalah suatu bentuk terapi, kalian tidak sendiri. Path2Hope juga berpikiran seperti itu.

Dan hal itupun terjadi, waduk yang menahan kemampuan saya untuk mencurahkan pikiran ke dalam tulisan pun pecah dan semuanya mendadak ingin tumpah. Banyak hal untuk ditulis, banyak pengalaman yang bisa dirasakan lantas kalian duduk di depan laptop[En] dan berpikir – siapa yang peduli? Semua orang mempunyai masalah masing-masing yang sedang dihadapi – dan saya rasa menulis blog benar-benar suatu bentuk terapi dan alasan untuk memanjakan diri.

Sementara JohnAkec, ia mengingatkan kita hari ini tentang situasi pendidikan di Sudan yang kian menyedihkan.

Dengan lebih dari 30 universitas di Sudan dan pembicaraan tentang penurunan standar akademis dan meningkatnya angka pengangguran di antara lulusan universitas di negara kita, membuat orang berpikir bahwa pendidikan universitas telah kehilangan kualitasnya dan sekarang tidak bernilai. Tidak ada yang bisa lari dari kenyataan.

Dalam tulisan yang lebih ceria, Precious, mengucapkan untuk semuanya Selamat Hari Kasih Sayang.

Walaupun saya sudah tidak lagi percaya pada keromantisan dan cinta menggebu yang dulu saya idam-idamkan, dan walaupun saya sudah tidak lagi percaya akan ucapan palsu “Aku cinta kamu” dari lelaki, namun masih ada kemungkinan harapan untuk kalian. Jadi, saya dengan sungguh-sungguh dan tulus mengucapkan Selamat hari Kasih Sayang untuk kalian, pun jika kalian berstatus belum punya pacar, sedang berkencan, bertunangan, atau menikah. Nikmatilah hari dan jangan biarkan oranglain meskipun itu seorang lelaki/perempuan, mengacaukan hari kalian!

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.