Gabon: Mantan Presiden Omar Bongo Meninggal

Minggu malam, media Perancis mengumumkan kematian mantan Presiden Omar Bongo dari Gabon, yang berkuasa selama 41 dari 73 tahun waktu hidupnya. Surat kabar Perancis Le Point melaporkan bahwa mereka menerima berita kematiannya, yang disebabkan oleh kanker, dari suatu klinik privat di Barcelona, oleh “sumber dekat kepresidenan”. AFP, di lain pihak, melaporkan seorang sumber pemerintahan Perancis. Namun tak lama kemudian Perdana Menteri Jean Eyeghe Ndong memberitahu TV lokal Gabon bahwa ia “sangat terkejut” membaca berita tersebut.

Ketika Omar Bongo dirawat di klinik Quirón di Barcelona pada awal Mei, komentar dari Akin dari African Loft memprediksi kematiannya yang tidak dikelilingi orang-orang terdekatnya:

Tuduhan terbesar mengenai rezim 42 tahun yang disayangkan adalah Gabon tidak pernah mendapat rumah sakit yang dapat merawat untuknya maupun istrinya.

Kepemimpinan macam apa yang dijalankan bila tidak dapat memberikan keuntungan-keuntungan yang berharga pada masyarakat sementara para pemimpinnya pergi dengan jet ke negara lain kapan pun mereka merasa tidak nyaman?

Ini adalah suatu tuduhan yang kemungkinan besar berlaku pada seluruh kepemimpinan Afrika, ketidakmampuan untuk meningkatkan standar infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan kesempatan.

Kapan kita bisa mengandalkan kepemimpinan mereka yang bobrok selama bertahun-tahun?

[…] Moral dari cerita kejam ini di luar konteks kebanggan pada Afrika, raja tidak boleh meninggal dalam istana dikelilingi oleh orang-orang terdekat yang “memujanya” tapi dalam sebuah kamar di rumah sakit yang mewah dan non-deskrip yang dikelilingi orang-orang asing.

Seorang raja yang gagal memerintah dengan jujur akan meninggal dalam waktu dekat dalam aib dan orang-orang menghela napas panjang – Penyingkiran hebat! Bagi mereka semua.

Bloger dari Togo Rodrigue Kopgli, dari Jeunesse Unie pour la Démocratie en Afrique – Persatuan Pemuda bagi Demokrasi di Afrika [Fr], menyebut Bongo “salah satu buaya terakhir dari Françafrique“:

Ami de tous les gouvernements français depuis De Gaulle, Albert-Bernard Bongo devenu El Hadj Omar Bongo puis Ondimba (le peuple lui réclame du changement démocratique, il lui offre des changements de nom personnel), n’a jamais cessé d’être l’Agent des Services secrets français qu’il était à sa prise du pouvoir. Fort de sa longévité et de la fortune amassée au sommet du Gabon, Le Hadj s’octroie le luxe de financer des campagnes électorales en France notamment celle de François Mitterrand comme l’a écrit Pierre Péan dans « Affaires africaines ». Il laisse aussi un gigantesque parc mobilier et immobilier en France et des comptes bancaires secrets qui bien évidemment font et feront le bonheur des paradis fiscaux qui les hébergent. Le peuple gabonais pendant ce temps manque de tout. Avec un tel bilan, la terre ne lui sera pas légère du tout. Et les Africains qu’il prétendait cyniquement représenter ne se mettront pas en deuil, non plus.

Teman dari seluruh pemerintah Perancis sejak De Gaulle, Albert-Bernard Bongo, yang kemudian bernama El Hadj Omar Bongo dan kemudian menjadi Ondimba (rakyat meminta perubahan demokrasi, ia menawarkan perubahan nama pribadi), ia tidak pernah berhenti dan selalu menjadi agen rahasia Perancis sejak berkuasa, Hadj menyediakan kemewahan untuk dirinya sendiri dalam mendanai kampanye pemilihan di Perancis, khususnya pada masa kepemimpinan François Mitterrand seperti yang ditulis oleh Pierre Péan dalam “Dunia Afrika”. Ia juga meninggalkan aset real estate yang sangat besar, properti pribadi di Perancis, dan rekening bank rahasia yang membuat para penggelap pajak dijamu dengan baik. Sementara itu, rakyat Gabon kekurangan segalanya. Dengan warisan ini, ia sama sekali tidak akan dirindukan. Dan rakyat Afrika yang dengan sinis pura-pura ia wakili juga tidak akan berduka untuknya.

Menyimak pengalaman Togo, Kopgli ragu kematian Bongo akan membawa perubahan:

La mort de Bongo n’apportera rien de salutaire au peuple gabonais, car les héritiers Ali et Pascaline Bongo sont déjà positionnés et portés par Bolloré – ami personnel de Sarkozy – et de Christophe de Margerie de TotalFinaElf et de bien d’autres vampires pour capter le pouvoir, comme ce fut le cas du Togo où les fils du défunt Gnassingbe ont été portés au pouvoir sous le double poids du viol et des violences.

Kematian Bongo tidak akan membawa keuntungan dalam bentuk apapun bagi rakyat Gabon, karena ahli waris laki-laki dan perempuan mereka telah dijodohkan dan dibawa oleh Bolloré -teman dekat Sarkozy- dan Christophe Margerie dari TotalFinaElf dan banyak vampir lainnya untuk menyedot kekuasaan, sama kasusnya seperti di Togo dengan anak-anak mendiang Gnassingbe yang dibawa dalam kekuasaan di atas siksaan ganda pemerkosaan dan kekerasan.

Bloger Pantai Gading Théophile Kouamouo [Fr], yang juga menyebutkan kasus Togo, merenungkan tentang apa yang akan terjadi setelah kematian Bongo dan bertanya-tanya tentang masa depan Françafrique:

Maintenant que le “patriarche” n'est plus, l'on entre dans l'ère des incertitudes et des questionnements. Le schéma constitutionnel – remise du pouvoir à la présidente du Sénat puis élections – sera-t-il respecté ? Va-t-on vers un schéma de bataille fratricide à la togolaise […]? L'armée gabonaise, totalement invisible, entrera-t-elle en scène ?

Puis profondément, quel est le bilan d'Omar Bongo Ondimba ? Après sa mort, la Françafrique, dont il était le pilier, s'affaiblira-t-elle ? Pour ma part, je pense que oui – mais peut-être que je m'avance trop. Ce système-là était trop centré sur un certain nombre d'hommes, de petits secrets, de règles de départ qui n'existent plus, pour perdurer éternellement.[…]

La Françafrique s'affaiblira, mais la démocratie avancera-t-elle? L'Afrique se retrouvera bientôt face à son destin et aux contradictions de son Histoire. Personne ne l'aidera à en démêler les noeuds. Mais observons d'abord ce qui se passera dans les prochains jours au Gabon.

Sekarang setelah “kepala keluarga” telah meninggal, kita memasuki era ketidakpastian dan penuh tanya. Ringkasan konstitusional -transfer kekuasaan untuk Presiden Senat dan pemilihan-, akan dihormati? Apa kita akan jatuh dalam pembunuhan antar sanak saudara seperti di Togo […]? Apakah pasukan Gabon, yang benar-benar tak nampak, akan melibatkan diri?

Lebih dalam lagi, apa warisan Omar Bongo Ondimba? Pasca kematiannya, apakah Françafrique, dengan ia sebagai pilar, akan melemah? Secara pribadi menurut saya akan begitu – tapi mungkin saya sok tahu. Sistem ini terlalu fokus pada beberapa tokoh, dengan rahasia kecil mereka, dengan peraturan keluar mereka yang tidak lagi ada, yang berharap abadi. […]

Françafrique akan melemah, tapi apakah demokrasi akan maju? Afrika sebentar lagi akan dihadapkan pada takdirnya dan kontradiksi-kontradiksinya dalam sejarah. Tidak seorang pun akan membantu Afrika untuk melepaskan ikatan talinya. Tapi pertama-tama mari kita amati apa yang akan terjadi pada hari-hari selanjutnya di Gabon.

Emmanuel Bellart dari Kamerun [Fr] mengekspresikan kelegaannya:

Dieu merci, car un autre est parti, l'afrique commence à respirer petit à petit, il ne fallait plus que ça pour que l'afrique puisse finalement ouvrir les yeux, monsieur omar bongo qui a mit 41 ans au pouvoir, ce qui est iraisonnable nous a montré combien ces vieux de la france voulaient vraiment detruire l'afrique, c'est claire que personne ne doit souhaiter la mort d'un être humain, mais d'un côté, c'est un soulagement pour le peuple gabonais, sauf qu'il y'avait une chose que monsieur bongo devait faire, c'est organiser le pouvoir et non de le preparer pour ses enfants […]

adieu le doyen, laissons le pouvoir au peuple et non à une personne, quand tu t'accapare du pouvoir , tu meurs et on t'oublit

Terima kasih Tuhan, satu lagi telah tiada dan Afrika mulai bernapas sedikit demi sedikit. Hanya itu yang kita perlukan untuk akhirnya membuka mata Afrika. Tuan Omar Bongo berkuasa selama 41 tahun, hal yang tidak logis, ia menunjukkan kita seberapa besar tokoh-tokoh tua bangka Perancis ingin menghancurkan Afrika. Jelas tidak ada orang yang mengharapkan kematian sesamanya, tapi di pihak lain ini merupakan suatu kelegaan bagi rakyat Gabon, kecuali ada sesuatu yang harus dilakukan tuan Bongo dan itu adalah mengelola kekuasaan alih-alih mengurus anaknya

[…]

Selamat tinggal (diktator) senior, tinggalkanlah kekuasaan pada rakyat dan bukannya pada satu orang, saat Anda memonopoli segala bentuk kekuasaan Anda mati dan kami melupakan Anda

Di portal berita Gaboneco [Fr], seorang pembaca dari Gabon bernama Ogwera meninggalkan komentar bertanya tentang pemilihan demokrasi:

Je suis un citoyen gabonais et j'exige des élections dans le strict respect de la constitution de La République!!!! et je dis non à ceux qui appelle la france à se mêler de la politique gabonaise notamment BEN MOUMBAMBA qu'on ne connait pas et qui pourrait être un pion de cette france! Les gabonais doivent s'unir et rester vigilants!

Saya warga negara Gabon dan saya menuntut pemilihan demi menghargai konstitusi Republik sebesar-besarnya!!! dan saya berkata tidak pada mereka yang meminta bantuan Perancis untuk turut campur dalam politik Gabon, khususnya BEN MOUMBAMBA yang kita tidak kenal dan mungkin adalah pesuruh Perancis! Rakyat Gabon harus bersatu dan tetap waspada!

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.