Laporan dari Kopenhagen: Kami Menuntut Keadilan Iklim

Sekitar 100.000 orang membanjiri jalan-jalan di Kopenhagen pada hari Sabtu dan berdemo dari Chriansborg Slotsplads ke Bella Center – sejauh enam kilometer – menuntut keadilan terhadap perubahan iklim. Dalam pesan-pesan paling keras yang pernah dikirimkan ke pemimpin-pemimpin dunia adalah untuk menjadi serius dan membuat sebuah ‘keputusan yang nyata’ dalam negosiasi yang sedang terjadi di  Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP15), orang-orang dari berbagai macam negara berdemo dalam cuaca dingin Kopenhagen.

Hari itu dimulai lebih pagi untuk para aktivis ketika mereka berkumpul di DGI-Byen – tempat dari konferensi mengenai cuaca Klimaforum09 – di pagi hari dan berbaris ke alun-alun parlemen, banyak dari mereka memakai pakaian biru, dalam simbol peristiwa Banjir Dukungan Keadilan Bagi Iklim, yang diorganisasikan oleh Friends of the Earth International (catatan penerjemah: di Indonesia dikenal dengan nama WALHI). Di alun-alun parlemen, kemudian ribuan orang bergabung dengan mereka, yang mulai berdemo di siang hari ke Bella Center, tempat dilaksanakannya COP15.

climateflood1

climateflood2

Meskipun sinar matahari yang cerah memberikan sedikit kehangatan untuk para demonstran di siang hari, ketika petang datang, temperatur menurun. Ketika demonstrasi berhenti di depan Bella Center, orang-orang terlihat saling berkumpul di dekat api unggun-api unggun yang dinyalakan di jalan. Orasi-orasi pembangkit semangat terakhir yang diberikan oleh tokok-tokoh terkenal termasuk mantan komisaris HAM PBB, Mary Robinson dan 21 tahun aktivis perubahan iklim dari India, Deepa Gupta yang juga adalah salah satu pendiri dari Indian Youth Climate Network (IYCN).

“Aksi hari global ini mengingatkan pemerintah-pemerintah bahwa perubahan iklim merugikan manusia. Ini merupakan isu hak asasi manusia – perubahan iklim menggerogoti penghidupan manusia dan akses mereka pada kesehatan dan pendidikan. Hal ini mempengaruhi usaha negara-negara miskin untuk mencapai tujuan pembangunan millenium. Kopenhagen harus menghasilkan pengurangan emisi mendalam, dan setidaknya $200 milyar setahun dalam bentuk uang baru untuk membantu negara-negara termiskin mengatasi perubahan iklim.” kata Robinson.

climateflood3

climateflood4

Saya di sini di Kopenhagen untuk menghadiri Klimaforum09, dikenal sebagai ‘Konferensi Iklim Rakyat’. Yang berjalan bersamaan dengan COP15 dan telah menarik LSM-LSM, aktivis-aktivis keadilan lingkungan dan masyarakat lokal. ” Bella Center adalah kasus dari bencana kapitalisme. Persetujuan yang sangat sangat kita butuhkan bahkan tidak  diikutsertakan ke dalam agenda perundingan.” Kata Naomi Klein di pembukaan Klimaforum09.

Pengunjung-pengunjung lainnya yang cukup dikenal yang diharapkan untuk berbicara di Klimaforum09 termasuk Bill McKibben, pendiri 350.org, dan Mohamed Nasheed, Presiden dari Maldives.

copdemo1

Hutang ekologi dan keadilan iklim adalah tema yang terus muncul di Klimaforum09 dan di demonstasi hari Sabtu juga.

Salah satu group yang paling berwarna-warni yang berpartisipasi dalam demonstrasi adalah The Climate Debt Agents yang memakai setelan berwarna merah terang. Mereka memanggil negara-negara kaya untuk membayar hutang iklim mereka kepada negara-negara miskin sebagai bagian dari inisiatif MS ActionAid Denmark. Pada awal tahun, pernah 31 narablog Global Voice berperan sebagai mentor bagi para pelajar yang berpartisipasi di program MS ActionAid's Pertukaran Global. Ini merupakan kejutan yang menyenangkan bertemu dengan yang dimentori sebelumnya diantara para pemakai setelan berwarna merah terang yang memanggil agar hutang iklim diselesaikan.

copdemo2

Di berbagai belahan dunia, masyarakat dunia menuntut persetujuan yang adil dan nyata untuk dibuat di dalam pembicaraan COP15, ketika mereka tetap berjaga dan berdemonstrasi untuk menandai akhir minggu dari ‘Dunia Menginginkan Persetujuan yang Nyata’ yang diinisialisasikan oleh aliansi TckTckTck.

Kopenhagen dibanjiri oleh para aktivis, jurnalis, fotographer dan blogger yang megulas negosiasi paling penting mengenai perubahan iklim baru-baru ini. di Fresh Air Center di pusat kota, sebuah lingkungan kerja yang dibuat oleh aliansi TckTckTck untuk blogger, Saya bertemu sesama penulis Global Voice Mac-Jordan Holdbrookes-Degadjor. Penulis-penulis Global Voice di Kopenhagen selama waktu yang menggairahkan ini akan mencoba untuk membentuk sebuah tim kecil yang mengulas perbincangan yang hidup yang terjadi di blogspfer mengenai COP15.

Blogger Alex Engwete dari Congo mengekspresikan kesangsian mendalam akan bisa terjadinya persetujuan yang menentukan di COP15:

Di Kopenhagen, delegasi AS tidak terlihat bisa menangkap seberapa mendesak bencananya dan bersikap seperti sekumpulan tukang bersilat lidah dan menghalang-halangi. Dan di rumahnya di Wasington, dengan para pesimis yang kejam dan kuat mengenai iklim dari spesies dalam bentuk Senator Republikan Oklahoma James Inhofe (penulis “Skeptic’s Guide to Debunking Global Warming”) yang diatas kertas menyatakan bahwa pemanasan global itu adalah “kebohongan besar”, saya tidak bisa melihat bagaimana pemerintahan Obama bisa beraksi yang benar-benar berarti di Kopenhagen.

Angel, dari Maldewa, memblog di FAMUSHU mengajak orang-orang untuk berpikir dan beraksi melebihi COP15:

Konferensi COP15 telah dimulai di Kopenhagen, Denmark dan disemua tempat di seluruh dunia mendengungkan suara yang sama “selamatkan planet kita – lakukan persetujuan”. Rumah saya Maldewa adalah salah satu negara-negara yang lemah dan merupakan titik terdepan yang akan terkena oleh efek pemanasan global, pada saat ini kami hanya bisa berharap bahwa konferensi COP15 menjadi efektif, karena tanggung jawabnya berada di bahu negara-negara yang menghasilkan CO2 cukup besar. Walaupun, kita semua harus juga menanggung tanggung jawab untuk memperhatikan dan merawat untuk bumi kita – mematikan lampu, charger dll. jika kamu tidak menggunakannya, menanam lebih banyak pohon dan berjalan kaki, mengendarai sepeda atau memakai angkutan umum: memilih untuk sebuah ‘kehidupan lebih hijau’ untuk semua.

Di Kopenhagen, beberapa artis dan organisasi melakukan eksebisi di tempat-tempat penting di kota untuk menekankan seberapa pentingnya mencapai sebuah persetujuan yang adil dan mengikat di COP15. Meskipun, keputusan yang sebenarnya akan dilakukan oleh para juru runding dan politikus di Bella Center, dan ini baru bisa lihat apakah mereka akan mendengarkan suara dari rakyat dunia menuntut sebuah persetujuan yang adil untuk masa depan Planet Bumi.

Semua Foto oleh Saffah Faroog

Lihat lebih banyak liputan perubahan iklim Global Voice di halaman liputan spesial kami untuk Konferensi Kopenhagen.

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.