Lupakan tentang segala hal yang kamu ketahui tentang Hari Valentine, karena kamu akan mengalami banyak reaksi yang saling berkontradiksi dan pemikiran-pemikiran mengenai hari ini, setelah mengunjungi blogsfer Mesir. Sebagian orang merayakannya, sebagian mengutuknya, sebagian melihatnya sebagai perbuatan bodoh dan sebagian lagi mempercayainya sebagai melawan agama.
Ze2red menulis sebuah pesan di sini kepada yang dia sayangi pada Hari Valentine:
Seperti bisikan lirih … kau memasuki hatiku
Meringankan rasa sakitku & mencuci otakku
kamu membuatnya sangat jelas bahwa tiada suatu apapun yang sia-sia
Karenamu aku mempunyai kepercayaan lagi
Bahwa persahabatan adalah sesuatu yang seseorang harus peroleh
Fatma, di blog Brownie, menulis sebuah pos di sini [2] yang mengatakan bahwa Hari Valentine masih bisa dirayakan meskipun jika kamu masih belum bisa menemukan belahan jiwanya:
Buku Bahasa Inggris ku ketika saya di SD dipanggil sebagai “Look, Listen and Learn” buku ini sangat bagus dan penuh informasi.
…
Saya tambahkan satu kata L yang baru, yaitu Love, meskipun saya tidak terlalu bahagia dengan kehidupan percintaan saya, meskipun saya selalu percaya bahwa cinta itu bukan hanya antara seorang lelaki dan seorang perempuan, ini memiliki banyak variasi dan satu variasi yang paling bagus adalah cinta diantara teman, dan ini dalah motif saya dalam menulis pos ini.
…
Saya masih percaya bahwa saya komplit, meskipun jika Mr. Right ada di sebelah diriku; foto saya sempurna dan cantik meskipun saya sendiri.
Amr Fahmy, yang melakukan blog di Zakzouk, menulis tentang bagaimana kita meniru dan mengimpor perayaan dari negara-negara lain sambil menghancurkan nilai yang sebenarnya dari perayaan-perayaan itu:
من كذا شهر كدة وأنا مروح من الشغل بالليل لاحظت إن شوارع الزمالك كلها قافلة تماما.. إيه الحكاية؟ ده عيد “الهالوين”.. نعم ياخويا؟ هالوين ايه؟ بتاع قرع العسل اللي بيكشر عن أنيابه ده؟ اللي اسمه طبقا لترجمة أنيس عبيد “عيد القديسين”؟ أيوة هو!! وإذا ببنات وولاد لابسين قرون صناعية وبيبخوا على بعض سبراي في مظهر هزلي ماشككنيش للحظة إني في مصر.. لأن للأسف بقى معتاد إننا نتهبل على أي حاجة جاية من برة وخلاص.نفس الكلام حصل قبل كذا سنة مع عيد الحب.. وفاكر كويس أوي شكل جامعة القاهرة يوم 14 فبراير واغلب البنات لابسين أحمر يا إما درجة من درجاته.. في حين كل ولد ناتع على قلبه دبدوب بشكل كرنفالي يفسد أي معاني حقيقية للحب
Kejadian yang sama terjadi pada diriku beberapa tahun, tapi waktu itu adalah Hari Valentine. Saya masih ingat sebagian besar dari anak perempuan bersamaku di kampus memakai pakaian berwarna merah, dan anak laki-lakinya membawa Teddies (catatan penerjemah: boneka beruang) yang sangat besar di suasana mirip karnaval yang menghancurkan nilai romantis dari cinta.
Roh Bobbos menulis mengenai bagaimana Hari Valentine merubah semua disekelilingnya:
مع أقتراب عيد الحب ( الفالانتين داى ) نجد كل شىء تغير وتبدل وليس فقط فى اللون الذى يتحول للأحمر فى كل شىء فتسير فى الشوارعتجد كل شىء لونه أحمر الملابس والهدايا ومن الممكن أن تتعثر قدمك فتنظر لتجد دبدوب أو قلب أحمر بجوارك تظل تسير وتنظر حولك وكل شىء تحول لهذا اللون
…
وفى جولة سريعة على المدونات وموقع الفيس بوك تجد كما هائلا من الورود والهدايا والأمنيات والآحلام وغالبا ومعظم من يرسلوا هذه الهدايا ويكتبون
الكلمات الجميلة يحتفلوا بهذا العيد بمفردهم ولكنهم يريدوا أن يشبعوا رغبتهم ويدخلوا بعض السرور الى قلبهم وقلوب من
حولهم فيبدأو فى أرسال الهدايا الحمراء بالبطبع وكتابة المواضيع على المدونات والفيس بوك أحتفالا بالحب
…
Dan setelah kunjungan yang singkat ke Blogsphere dan ke Facebook, kamu akan menemukan sejumlah bunga yang sangat banyak, hadiah-hadiah dan harapan-harapan. Itu biasanya dikirimkan oleh orang-orang yang kesepian merayakannya sendiri, dan mereka ingin menyenangkan dirimereka sendiri dan yang disekitar mereka jadi mereka mengirimkan hadiah-hadiah berwarna merah dan menulis mengenai topik itu di halaman blog dan Facebook mereka.
Dia kemudian melanjutkan:
ولكن أى حب هذا الذى يحتفلون به ؟؟فأغلبهم لا يجد قوت يومه ويجرى طوال حياته يبحث عن لقمة العيش وأبسط أحتياجاته الأساسية فالبطبع أشخاص كهؤلاء ليس معهم ما يؤهلهم للأرتباط أو التفكير حتى فى هذه الكلمة
Marwa Hasan, yang menulis di Depressedy, menulis sebuah pos di sini menunjukkan apa pendapat dia bahwa Hari Valentine berlebihan:
Kelihatannya saya adalah orang yang anti valentine dan saya benci bagaimana orang-orang HANYA mengikuti omong kosong. Ini berlebihan dalam suatu hal, maksud saya kenapa ini harus menjadi lebih special daripada hari-hari lain dalam sebuah hubungan?!
Juga Neisy M percaya bahwa Hari Valentine berlebihan. Dia menulis mengenai perasaannya mengenai hai ini, dan kemudian memutuskan pada kesempatan ini untuk mengirimkan kepadanya pesan “Saya Cinta kamu” kepada orangtua dan teman-temannya selain mengirimkannya kekasihnya:
Cinta berada di udara. Cupids [catatan penerjemah: malaikat cinta] mengawang di atas sana mengagumi upaya mak-comblang mereka untuk tahun kemarin. (catatan untuk cupids: Berhenti membidik orang-orang lemah. Saya ada disini. Tak bisakah kau melihatku?!=P) Tapi secara serius, saya pikir bahwa Valentine adalah hari besar yang paling berlebihan yang pernah ada. Ini tidak ada hubungannya dengan aku yang sendiri atau bersikap seperti seorang pembenci, tetapi saya menyaksikan bagaimana orang-orang cenderung untuk berlebihan terhadap hadiah apa yang lebih besar atau lebih mahal atau tanggal apa yang paling romantis atau siapa yang ingat pertama…dst. Cinta tidak untuk dirayakan dalam sehari. Saya tidak percaya bahwa seorang lelaki/perempuan akan menunggu sampai Valentine untuk mengekspresikan cinta. Kadang-kadang hal paling sederhana adalah yang paling spesial. Ini sudah pasti merupakan peristiwa yang special untuk dirayakan dengan orang yang kita cintai. Ini hanya hari lain untuk mengucapakan “aku cinta kamu” dengan tulus. Jadi inilah perkataan “aku cinta padamu”ku untuk tahun ini.
“Aku cinta kamu” pertamaku akan selalu kepada ibuku. Saya percaya bahwa sampai hari terakhir saya bernapas tidak akan ada seorangpun yang bisa dekat ke level cintaku kepada ibuku.
…
“Aku cinta kamu” urutan kedua adalah tentu saja ayahku yang hebat. Meskipun kami tidak selamanya akur karena saya selalu sedikit ekstrim dan dia selalu mencoba untuk menarik saya ke tempat aman.
….
Dan narablog Mesir, Ana Muslim, yang diposkan di sini menyambungkannya dengan keputusan oleh Ulama-ulama Islam yang percaya bahwa Perayaan Hari valentine dilarang oleh agama. Sedangkan dibagian lain, mayoritas yang diam, menulis di sini bertanya-tanya kenapa para ulama Salafi/Wahabi bersikeras memerangi dan mengutuk Hari Valentine.
Dia berkata:
ليه بيطلع كل سنة في الوقت دة فتاوى و تحذيرات و تهديدات من بعض السلفيين بيندد و يهدد بالأحتفال بعيد الحب و يبشر المحتفلين بعذاب اليم في الدنيا و الأخرةالناس دي ايه فكرتها عن عيد الحب بالضبط……..؟
فاكرين ايه اللي بيحصل فيه؟؟؟
انا عن نفسي بأحتفل بعيد الحب اني بأهدي زوجتي هدية………….بس كدة……….لا اكثر و لا اقل؟؟
اذنبت انا ام اجرمت؟؟؟
Apa yang mereka pikirkan akan Hari Valentine?
Apa yang mereka pikirkan terjadi didalamnya?
Saya sendiri merayakannya dengan membawa hadiah kepada istriku, dan itu saja, tidak lebih, dan tidak kurang. Apa salahku kalau begitu?