Suriah: Amina Narablog Lesbian adalah Seorang Pria Beristri asal Amerika

Pos ini adalah bagian dari liputan khusus Protes Suriah 2011.

The Gay Girl in Damascus-Gadis Lesbian di Damaskus ternyata adalah seorang pria heteroseksual berkebangsaan Amerika yang sudah menikah, yang  tampak tidak peduli telah merepotkan mereka yang memburu pihak berwajib Suriah di Damaskus yang diduga menculik Amina Arraf seminggu lalu.

Thomas MacMaster memilih untuk diam selama tujuh hari sementara para aktivis, narablog dan bahkan pihak berwajib meneruskan proses pencarian Amina, karena mereka takut sesuatu yang buruk menimpanya. Pertanyaan semakin berkembang ketika seorang wanita yang mengaku bahwa ‘Amina’ mencuri identitasnya, mencuri fotonya dari akun pribadi Facebooknya, investigasi mempertanyakan gadis lesbi Damaskus mungkin bukan yang dikira orang-orang selama ini.

Di Electronic Intifada, Ali Abunimah dan Benjamin Doherty memecahkan potongan teka-teki bersama kemarin, menebak MacMaster sebagai tersangka yang menulis blog tersebut.

Meskipun kami yakin informasi yang dikumpulkan menakjubkan, kami berhasil menemukan informasi tambahan yang kuat dari beberapa sumber independen yang tidak kami publikasikan dan yang secara signifikan semakin mendukung dugaan kami akan informasi yang kami kumpulkan. Kami tidak tahu motif yang dimiliki orang atau sekelompok orang di balik pembohongan ini.

Informasi yang berada di bawah ini menghubungkan narablog “Amina” dengan dua orang di kehidupan nyata: Thomas (Tom) J MacMaster dan Britta Froelicher yang merupakan pasangan suami-istri.

Electronic Intifada meminta MacMaster untuk berbicara padanya mengenai “Amina,” tanggapannya adalah, “Trims, tapi seperti yang telah saya katakan sebelumnya, Amina bukanlah saya atau istri saya.”

Dalam pos singkat berjudul Apology to readers, MacMaster, yang mengungkap dirinya sebagai penulis tunggal seluruh pos di blog tersebut, pada akhir memohon maaf:

Saya yakin saya tidak menyakiti siapapun — saya merasa telah menyuarakan sebuah opini yang saya anggap penting.

Yang lainnya yakin bahwa tipuan MacMaster menorehkan usaha para aktivis, media sosial dan perannya dalam revolusi Arab tahun ini dan kredibilitas blogosfer Arab. Sebagian orang juga berpendapat tipuannya mengalihkan perhatian dari kampanye yang diatur oleh para aktivis dan narablog yang berada di penjara dan yang sedang dalam ancaman, juga membahayakan komunitas homoseksual di Suriah.

Di grup blog komunitas Amerika-Arab Kabobfest, Ali Abbas dan Assia Bounaoui dalam pos ini, mereka menulis:

MacMaster, dengan segala keuntungannya sebagai seorang kulit putih non-homoseksual berkebangsaan Amerika, menganggap wajar dan “mengekspos” dengan avatar Amina sebagai aktivis kaum lesbian, dan dalam prosesnya membuat sejumlah kaum homoseksual di Suriah terancam. Menulis di rumahnya yang nyaman di Georgia/Edinburgh/Turki tanpa ancaman, sehingga sering ia lalai dalam menggambarkan keakuratan suatu keadaan. Situasi yang digambarkan tentunya tidak seperti MacMaster, penipu berhati liberal, keadaan masyarakat Suriahlah yang gagal diwakilkan oleh Amina.

Penulis melanjutkan:

Apapun yang MacMaster coba ungkapkan melalui permintaan maafnya yang malas, dari pertama tujuan Amina bukanlah sebagai karakter fiktif yang dapat memperbaiki situasi wanita atau komunitas LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender) di Timur Tengah. Ia adalah rekaan barat yang diciptakan untuk meningkatkan sensibilitas masyarakat barat untuk turut merasakan, bukan untuk bertindak. Ini merupakan bentuk utama dari neo-orientalisme karena bukan hanya ia (MacMaster) membayangkan lokasi geografis, tapi juga menciptakan lanskap manusia seutuhnya.

MacMaster memposkan permohonan maaf yang lebih panjang di sini, yang langsung dibombardir oleh mereka yang merasa ditipu, termasuk seorang berkebangsaan Inggris-Kurdis (penduduk asli Iran) Ruwayda Mustafa, yang mengicau:

Permohonan maaf lengkap dari Tom McMasters tentang #Amina Hoax: http://t.co/McfWpPj Tidak sedikitpun rasa simpati di pos itu. Menyedihkan.

Abunimah menambahkan:

Insting saya mengatakan siapapun dibalik tipuan #Amina mempunyai sejarah panjang, dan juga sebuah kebutuhan untuk berbohong dan tidak akan berhenti meskipun ia tertangkap.

Antoun Issa menulis:

Tom MacMaster mengeksploitasi kelemahan blogosfer, bukti nyata bahwa siapapun bisa menciptakan sesuatu dan mengklaim keaslian #Amina

Dan Ahmed Shihab-Eldin menekan:

Tentu saja, #Amina adalah tipuan, tapi kita harus BERTUMPU pada suara para narablog karena Media tidak diperbolehkan ada di Suriah.

Andy Carvin berterimakasih pada seorang pembaca atas keraguannya. Ia berkata:

Hanya ingin berterimakasih secara terbuka pada @DannySeesIt karena menghubungi saya minggu lalu untuk mengekspresikan rasa skeptisnya re: #Amina. Perkataannya membuat saya bertanya-tanya.

Dan yang terakhir, saya berkomentar sebagai berikut di Twitter:

Banyak pertanyaan yang telah saya kumpulkan dari media internasional: Bila #Amina bukanlah Amina, apa efeknya terhadap kredibilitas para narablog? Dampaknya terhadap komunitas LGBT di Suriah dan dunia Arab? Dan kelemahan yang ditunjukkan dalam dunia blog Arab? … Seorang penipu di suatu tempat di dunia memutuskan untuk menipu dunia, dan hal ini mempertanyakan kredibilitas aktivis Suriah; kaum homoseksual dan lesbian di Arab dan kenyataan yang mereka hadapi; dan seluruh komunitas blog Arab? Apa saya melewatkan sesuatu atau pikiran saya mempermainkan saya, menolak untuk membungkuk pada kenyataan ini, karena saya tidak melihat hubungan antara ketenaran, energi dan pemikiran dari tipuan ini sampai mampu menyiksa, memenjarakan dan membahayakan orang-orang. Niat penipu ini tak termaafkan. Dan memberi perhatian banyak pada kisah ini dan menciptakan distraksi dan pengalihan pada saat genting dalam sejarah ini lebih tak termaafkan dari semua yang telah dilakukan oleh MacMaster.

Bacaan selengkapnya:
Memahami #Amina oleh Ethan Zuckerman
Linimasa saga Amina oleh Andy Carvin di Storify

Pos ini adalah bagian dari liputan khusus Protes Suriah 2011.

Foto ukuran ibu jari dari pengguna Flickr the.sprouts (CC BY-NC-SA 2.0).

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.