Pendidikan Untuk Remaja Putri Demi Masa Depan Yang Lebih Baik

Marita Seara, seorang narablog untuk Voces Visibles (Visibles Voices), mengundang kita untuk merefleksikan akibat diskriminasi akses pendidikan bagi anak dan remaja perempuan. Refleksi ini berujung pada kebutuhan untuk mengedukasi anak perempuan di masa kini, yang akan memberdayakan perempuan di masa yang akan datang.

FotografÍa extraída del blog Voces Visibles, utilizada con autorización.

Foto diambil dari blog Voces Visibles, digunakan sesuai ijin pemiliknya

Berdasarkan data dari Amnesti Internasional, 41 juta anak perempuan tidak dapat menempuh pendidikan dasar, buta aksara, terjebak perkawinan dini, dan mengalami kehamilan di usia remaja. Semua itu adalah lingkaran setan yang mengancam remaja putri di Amerika latin. Tambahan lagi, Amerika Latin juga tidak dapat mengelak dari isu global, terutama kehamilan remaja:

Venezuela ostenta el primer lugar en Suramérica y el tercer lugar en América Latina al ser el país con mayor cantidad de embarazos precoces. De cada 100 mujeres venezolanas que quedan embarazadas anualmente, 25 son adolescentes, de acuerdo al programa de Telemedicina de la Universidad Central de Venezuela.

Venezuela ada di peringkat teratas di Amerika Selatan dan ketiga di antara negara-negara Amerika Latin dalam hal kehamilan remaja. Lebih dari 100 wanita Venezuela hamil setiap tahunya, 25 orang diantaranya adalah wanita, berdasarkan data dari program Telemedicine di Central University of Venezuela.

 

Diantara penyebab kehamilan dini tersebut, disebutkan bahwa sepertiga dari kehamilan tidak diinginkan tersebut adalah akibat tidak menggunakan pengaman, dan setengah dari remaja putri yang mengalaminya tidak mendapatkan pendidikan seks dan reproduksi yang memadai sebelum terlanjur hamil.

Dan pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi hal ini. Dengan memberikan pendidikan pada remaja puteri di masa sekarang, maka mereka akan diberdayakan di masa depan. Selanjutnya, para wanita tersebut akan dapat memberdayakan komunitas dan keluarganya.

Ikuti kicauan Marita Seara di Twitter

This post was part of the twenty seventh #LunesDeBlogsGV (Monday of blogs on GV) on November 3, 2014.

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.