Warga Indonesia di Taiwan Menikmati Suasana Idul Fitri Nan Ramah Dibandingkan Tahun-Tahun Sebelumnya

eidalfitr

Seorang Ibu asal Indonesia mengajak anak laki-lakinya pada acara perayaan Idul Fitri di depan Stasiun Taipei. Foto dari laman Facebook 4-Way Voice

Pada akhir pekan tanggal 18 dan 19 Juli, para WNI di Taiwan merayakan hari Idul Fitri, hari raya umat Islam yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadan. Mereka merayakannya di tempat-tempat publik termasuk di Stasiun Kereta Api Taipei dan taman 228 Memorial Park serta di berbagai masjid di seluruh negeri.

Banyak warga Taiwan turut menikmati hari raya penuh warna itu, hal yang sulit dibayangkan beberapa tahun lalu.

Di tahun 2012, pihak manajemen Perusahaan Kereta Api Taiwan dengan menggunakan pengeras suara, membubarkan WNI yang tengah merayakan Idul Fitri di dalam stasiun Kereta Api Taipei. Alih-alih membela kelompok minoritas tersebut, sebagian besar media arus utama memojokkan mereka dengan dalih menyalah gunakan ruang publik. Komunitas Indonesia merasa didiskriminasikan.

Beberapa LSM yang menyediakan dukungan terhadap para pekerja migran memprotes pihak manajemen Perusahaan Kereta Api Taiwan, mereka  berharap agar pihak otoritas lebih menghargai Muslim Indonesia. Sayangnya, bentrokan serupa terulang lagi di tahun 2013.

Situasi kemudian membaik di tahun 2014 saat direktur baru Perusahaan Kereta Api Taipei bekerja sama dengan berbagai LSM dan komunitas Indonesia untuk mempersiapkan lokasi sebelum hari raya. Bukan hanya Idul Fitri berjalan lancar tanpa kontroversi, hari raya tersebut juga menjadi ajang untuk mengedukasi publik Taiwan untuk memahami agam dan budaya kawan-kawan Muslim mereka.

Saat ini, sekitar 250.000 WNI tinggal di Taiwan. Sekitar 230.000 diantara mereka berada di sana untuk bekerja, sementara 20.000 lainnya telah berimigrasi secara permanen di Taiwan.

Tahun ini, selain di Stasiun Kereta Api Taipei, ada tempat-tempat lain yang telah dipersiapkan khusus untuk hari raya tersebut. Departemen Tenaga Kerja di Taipei pmempersiapkan tempat perayaan  di taman 228 Memorial Park yang dekat dari stasiun, selain itu lima masjid di seluruh Taiwan juga merayakan hari Idul Fitri.

4-Way Voice, sebuah koran berita khusus pekerja migran dari Asia Tenggara, melaporkan perayaan di Stasiun Taipei:

許多印尼移工在活動結束又得匆匆趕回去工作,有更多移工因為交通、工作關係,無法前來一起來和同鄉過新年;不論身在何方,四方報也祝所有穆斯林讀者開齋節快樂!Selamat Hari Raya Idul Fitri!

Banyak para pekerja Indonesia diharapkan segera kembali bekerja setelah acara peringatan. Banyak diantaranya tidak bisa merayakan tahun baru dengan warga Indonesia lainnya karena kesulitan transportasi atau tuntutan kerja. Namun, dimanapun pembaca Muslim kami berada, 4-way Voice mengucapkan seluruh pembaca kami Selamat Hari Raya Idul Fitri.

eidalfitr

Tempat Wudhu sementara yang khusus disediakan bagi mereka yang menghadiri perayaan. Foto dari 4-Way Voice.

Tien-Wan Chang, yang mempekerjakan seorang warga Indonesia sebagai Asisten Rumah Tangga (ART), menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepadanya di Facebook:

祝福所有印尼辛苦的移工們快樂。[…]她們撐起台灣長照缺口,沒有她們,台灣48萬長期臥床老人家庭一定崩盤。
我們家這些年也幸運有個天使,從照顧我開刀,復元到照顧公公離世,婆婆生病的繁重工作,翻身、胃管,洗浴都靠她。[…]今天開齋節,希望她們好好玩。謝謝她們。

Saya harap para pekerja Indonesia yang telah bekerja keras bisa menikmati khari yang indah ini. […] Mereka menjalankan peran penting dalam sektor pelayanan di Taiwan. Tanpa mereka, 480.000 keluarga dengan lansia yang terbaring di tempat tidur akan sangat kesulitan. Kami sangat beruntung memiliki seorang malaikat di keluarga kami beberapa tahun ini: dia merawatku pasca operasi, dia menjaga ayah mertuaku hingga akhir hidupnya, dan dia merawat ibu mertuaku yang lansia. Dia membantu ibu mertuaku ketika dia ingin mengubah posisi tidurnya, mengganti selang nasogastrik, serta memandikannya.[…] Hari ini adalah hari Idul Fitri. Kuharap mereka menikmati hari libur mereka, dan aku ingin berterima kasih kepada mereka.

Chih-An Chen, yang juga mempekerjakan seorang ART asal Indonesia, mengisahkan hari raya Idul Fitri yang dia laksanakan bersama ARTnya:

全球穆斯林齋戒月從6/18-7/17,我家阿婷也不例外,她從日出後就不行吃東西,連水也不能喝,她說一直到晚上18:50才可以開始吃東西,這一個月來酷熱難耐,坐著不動都直冒汗,難為她一三五早上要坐復康車帶我爸去復健,二四六要推他去散步,齋戒月馬上就要結束了,馬上就是開齋節,等於是印尼的新年,是穆斯林重要的節日,今天(7/16)下午她說要買新衣服,我帶她去街上並修剪一下頭髮

Ramadan tahun ini dilaksanakan pada 18/6 hingga 17/7 oleh umat Muslim di seluruh dunia, begitu juga dengan A-Ting, ART keluarga kami. Dia tidak makan dan minum selepas matahari terbit. Menurutnya, dia tidak bisa makan sebelum pukul 18:50. Bulan ini sangat panas, dan kami terus berkeringat meski tanpa bergerak. Amat sulit baginya untuk membawa ayahku untuk terapi rehabilitasi menggunakan bus hari Senin, Rabu dan Jumat, serta menjaganya berjalan-jalan pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Sebentar lagi Ramadan akan usai, dan mereka akan merayakan Idul Fitri, tahun baru (relijius) di Indonesia dan hari penting bagi umat Muslim. Hari ini (16/7) dia bilang bahwa dia ingin membeli baju baru, maka kutemani dia berbelanja dan memotong rambutnya di salon

eidalfitr

Makanan tradisional Indonesia untuk merayakan Idul Fitri. Foto dari Spice-up Tasat

Spice-up Tasat, sebuah kelompok istri dan suami yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara, melakukan kopi darat secara berkala untuk saling memperkenalkan tradisi kuliner dari  kampung halaman mereka masing-masing. Mereka memasak ketupat, makanan tradisional Indonesia untuk Idul Fitri tanggal 17 Juli:

ketupat是印尼傳統的食物。用新綠的椰子葉編成菱形,裝入白米,直接用水煮,讓白米在嫩葉的包裹中逐漸膨脹、飽滿、擠壓而後緊密結合。吃的時候會切成一塊一塊,搭配沙嗲、咖哩或soto ayam一類湯品作為主食。
雖然平時都會吃,但在開齋節時,許多傳統穆斯林特別會做ketupat送人。
有人說,ketupat的爪哇語kupat有承認錯誤的意思,因此在開齋節送ketupat,多少有些反省、和好的意味。
「也許更重要的是人和人的親近吧。ketupat繁複的編摺,就像不同的人們一同形成美麗的整體。」Lili說。
在一個有一萬三千多座島,超過三百六十個種族,七百一十九種方言的國家。不論叫Ketupat、 Kupat還是Tipat,不論它代表了什麼,也許都不那樣重要。
重要的是,齋戒結束,新的一年和初生的月亮一同重新開始了。

Ketupat adalah makanan tradisional Indonesia. Kami menganyam daun kelapa muda kedalam bentuk berlian. Lalu kami isi dengan beras dan merebusnya. Beras akan berubah menjadi nasi yang menggumpal karena terkungkung. Kami memotongnya menjadi bagian-bagian kecil dan memakannya dengan sate, kari, maupun sup seperti soto ayam.
Meski kami memakannya sehari-hari, banyak hari raya Islam dimana ketupat dimasak secara khusus dan diberikan sebagai hadiah pada hari Idul Fitri.
Menurut kepercayaan sejumlah orang ketupat disebut Kupat dalam bahasa Jawa, yang artinya mengakui kesalahan, jadi ketika hidangan ini dimaksudkan untuk mencerminkan perasaan diri dan ungkapan memaafkan kesalahan orang lain di hari Idul Fitri.
“Mungkin sisi yang paling penting adalah kebersamaan. Anyaman ketupat yang rumit mencerminkan bagaimana latar belakang yang berbeda berpadu dengan indahnya,” kata Lily.
Di negara dengan lebih dari 13.000 pulau, 360 kelompok etnis dan 719 dialek, bukan masalah bagaimana kita menyebutnya, ketupat, kupat, atau tipat atau apa arti sebenarnya.
Yang penting Ramadan telah usai dan tahun baru kini dimulai dengan munculnya bulan sabit.

Mulai Percakapan

Relawan, harap log masuk »

Petunjuk Baku

  • Seluruh komen terlebih dahulu ditelaah. Mohon tidak mengirim komentar lebih dari satu kali untuk menghindari diblok sebagai spam.
  • Harap hormati pengguna lain. Komentar yang tidak menunjukan tenggang rasa, menyinggung isu SARA, maupun dimaksudkan untuk menyerang pengguna lain akan ditolak.